Jumat, 06 Maret 2009

Derita Pengungsi Aceh

Suara tembakan bagai petasan
Bersahut-sahutan tanpa ragu
Nyawa manusia tak berarti
Satu per-satu melayang
Memaksa rakyat untuk mengungsi
Dibawah tenda darurat
Bayi menangis
Lapar, haus, sakit
Seorang ibu mengusap air mata
Ia teringat suami dan anaknya yang dibunuh
Ia bertanya pada hatinya, "kemana aku pulang?"
Tapi tak ada yang menjawab
Ah ... Aceh-ku
Mengapa aku harus terusir
Dan menderita dinegriku sendiri

By : retha.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar